DILI, www.news-viptv.com – Presiden Komite 12 Novembro, Gregorio “Mouris” Saldanha kembali menegaskan dan mendesak pemerintah untuk mengganti nama Jardim 12 de Novembro Motael.
Dalampesannya memperingati 30 Tahun Pembantaian Santa Cruz 12 November 1991, Mouris menjelaskan bahwa pemberiaan nama tersebut tidak berdasarkan fakta sejarah yang terjadi dan dia meminta kepada pemerintah seharusnya ditempat tersebut dibangun Monumen Sebastião Gomes yang tewas tertembak oleh militer Indonesia pada 28 Oktober 1991.
Dari tewasnya Sebastião Gomes inilah yang akhirnya menyulut amarah para pemuda Timor-Leste saat itu dan pada 12 November 1991 melakukan aksi damai mengutus tindakan tersebut, termasuk tindakan militer Indonesia terhadap rakyat Timor-Leste yang dipaksa berintegrasi pada 17 Juli 1976.
“Kami meminta agar pemerintah membangun monumen Sebastião Gomes di depan taman Gereja Motael dan mengganti monumen aktual yang dinamakan Jardim 12 de Novembro Motael,” kata Mouris kepada VIP TV.
Meski begitu, Mouris juga menyampaikan syukur kepada pemrintah yang telah memulai pembangunan monumen Pembantain Santa Cruz.
“Kami meminta kepada perusahaan yang memenangkan tender agar pembangunan monumen ini harus berkualitas. Agar pada 2022, kita bisa merayakan 12 November sebagai hari pembantaian Santa Cruz dan hari nasional pemuda terpusat di monumen yang dibanun di Santa Cruz,” kata Mouris.
Selain itu, Komite 12 Novembru juga meminta kepada Pemerintah Timor-Leste dan Indonesia untuk aktif bersama mencari korban hilang pembantaian Santa Cruz, termasuk mereka yang hilang dalam perjuangan pembebasan nasional lainnya,” tegas Mouris.