VIP TV, DILI – Unit Polisi Perbatasan (UPF – Unidade Polisia Fronteira) Timor-Leste menangkap 7 orang calon “Pendekar” PSHT asal Timor-Leste yang mencoba melntasi perbatasan secara illegal lewat jalur darat.
Ke-7 orang calon “Pendekar” tersebut berusaha melawati batas dengan tujuan akan mengikuti test dan pengesahan guna menjadi Warga “Pendekar” PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate). PSHT adalah salah-satu perguruan pencak silat yang masih digeluti oleh Warga Timor-Leste.
Dalam siaran pers yang dipublikasikan oleh Dinas Hubungan Masyarakat Kementerian Dalam Negeri Timor-Leste melalui laman resminya di Facebook, Komandan UPF, Superintenden Euclisde Belo menjelaskan ke-7 orang tersebut ditangkap anggotanya dalam sebuah operasi di Pos Alfa, perbatasan darat antara Timor-Leste dan Indonesia.
′′Tadi pagi (Kamis kemarin, red) anggota kami dari Satuan Alfa Pos Tunubibi menangkap dua orang menggunakan ojek dan baru-baru ini juga lima orang remaja, termasuk orang yang memfasilitasi melalui area Jembatan Nunura yang mencoba melintas batas secara illegal ke Indonesia untuk naik sabuk,” kata Euclides Belo, Kamis (5/8/2021), di Markas UPF, Nu Badak, Maliana, Munisipiu Bobonaro.
Ke-7 orang tersebut, jelasnya, dua orang telah diserahkan ke Kantor PNTL Atabae, dan lima orang lainnya diserahkan ke Kantor PNTL Batugede untuk proses investigasi, selanjutnya akan diserahkan ke tim kesehatan COVID-19 untuk tes kesehatan mereka kemudian akan menjalani karantina,” jela Euclides.
Ditambakannya, dua hari sebelumnya, pihaknya bersama Wakil menteri Dalam Negeri melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang kehadiran orang baru ditengah mereka agar segera diinformasikan ke aparat untuk mencegah penularan COVID-19, jika telah terjadi kontak fisik dengan masyarakat dari Indonesia.