PHNOM PENH, www.news-viptv.com – Untuk memperkuat Kerjasama bilateral dengan Timor-Leste, Bangladesh inginkan kerjasama di bidang Farmasi dan Garmen.
Di sela-sela Forum Regional ASEAN, Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Timor-Leste, Adaljiza Magno melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Bangladesh, Dr. AK Abdul Momen.
Dalam pertemuan tersebut, kedua Menteri membahas secara mendalam tentang pencalonan Bangladesh ke Organisasi Kesehatan Dunia – Kantor Regional Asia Tenggara (WHO-SEARO) dan organisasi multilateral lainnya serta pencalonan Timor-Leste untuk Dewan Hak Asasi Manusia 2024-2026 .
Selain itu, menjajaki kemungkinan kerjasama bilateral di bidang Farmasi, Garmen, kedua Menteri juga sempat membahas bidang IT yang juga dianggap penting untuk bisa dilakukan kerjasama kedua negara.
Bangladesh telah menjalin hubungan bilateral dengan Timor-Leste sejak tahun 2003. Negara asal Asia Selatan ini juga pernah mengirimkan pasukan perdamaiannya dalam Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke Timor-Leste saat negara ini baru melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
November 2022, EU Gelar Dialog Politik di Dili
Di hari yang sama, Perwakilan Tinggi Uni Eropa (UE) untuk Urusan Luar Negeri dan Keamanan, Joseph Borrell Fontelles dalam pertemuannya dengan Menteri Adaljiza Magno menyatakan niatnya akan berada di Dili untuk dialog politik TL-EU berikutnya.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak menyoroti pentingnya dukungan UE terhadap aksesi Timor-Leste ke ASEAN dan dukungan kepada Timor-Leste melalui Perjanjian Kemitraan Ekonomi Interim (IEPA).
Kedua belah pihak juga menekankan pentingnya Dana Pembangunan Eropa (European Development Fund/EDF) dalam membantu Timor-Leste dalam bidang pembangunan seperti tata pemerintahan yang baik, pembangunan pedesaan dan program lainnya di bawah Program Regional Uni Eropa untuk Pasifik.
“Kedua belah pihak juga menyepakati pentingnya ketahanan energi, menekankan perlunya memulai produksi Greater Sunrise. UE Berkomitmen untuk mendukung Timor-Leste dalam perjalanan diversifikasi ekonominya,” tulis Kementrian Luar Negeri dan Kerjasama Timor-Leste dalam siaran persnya .
Sebelumnya Timor-Leste juga melakukan beberapa pertemuan lainnya yakni dengan Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong dan Menteri Korea Selatan, Park Jin yang mana dalam pertemuan tersebut kedua negara kembali membahas soal kerjasama tenaga kerja Timor-Leste yang telah berlangsung, termasuk pemberian beasiswa di bidang pendidikan bagi pelajar Timor-Leste.
Dalam pertemua ini, baik Australia dan Korea Selatan sangat mendukung politik multilateral Timor-Leste baik dalam keinginan negara ini menjadi anggota ASEAN, WTO dan pencalonan diri ke Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
Sementara saat bertemu dengan Inggris, meski saat ini banyak Warga Negara Timor-Leste yang bekerja di Inggris menggunakan pasport Portugal, Menteri Negara urusan Asia dan Timur Tengah Inggris, Amanda Milling menegaskan bahwa keinginan Timor-Leste untuk melakukan kerjasama dibidang ketenagakerjaan tidak mungkin terealisasi karena Pemerinth Inggris meliki skema global.
Namun, dibidang pendidikan, Inggris tetap mendukung kerjasama peningkatan sumber daya manusia dengan pemberian beasiswa bagi warga Timor-Leste.
Inggris dalam pertemuan ini juga meminta dukungan kepada Timor-Leste dalam pencalonan negaranya menjadi anggota dewan International Telecommunication Union (ITU). Sebaliknya, Timor-Leste juga meminta dukungan akan Inggris mendukung Timor-Leste di Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
Dalam pertemuan-pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Duta Besar Timor-Leste untuk Kerajaan Kamboja, Ermenegildo Kupa Lopes, Direktur Jenderal ASEAN dan Pimpinan SOM ARF, Milena Rangel beserta tim delegasinya.