banner 1000x250

Ramos-Horta Inginkan AS Batalkan Sanksi ke Kuba dan Normalisasi Hubungan

  • Share
banner 728x90

DILI, www.news-viptv.com – Presiden Timor-Leste, Jose Ramos-Horta dengan tegas meminta kepada pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk membatalkan berbagai sanksi ke Kuba dan melakukan dialog, serta menormalisasi hubungan kedua negara.

Penegaskan Ramos-Horta ini disampaikan melalui surat resmi kepresidenan yang dikeluarkan pada 21 Juni 2024.

banner 1000x250

“Saya menghimbau kepada Kongres dan Pemerintahan AS untuk membatalkan kebijakan yang tidak adil ini dan membatalkan semua sanksi, melibatkan Kuba dalam dialog, dan menormalisasi hubungan,” kata Ramos-Horta dalam surat resminya tersebut.

Menurut orang nomor satu Timor-Leste ini juga menilai embargo ekonomi yang diberlakukan AS kepada Kuba selama 50 tahun sangat kejam.

“Salah satu sanksi hukuman paling komprehensif yang pernah diterapkan terhadap suatu negara tidak diragukan lagi adalah embargo ekonomi yang kejam dan kejam yang dikenakan secara sepihak terhadap Kuba oleh pemerintahan AS selama lebih dari 50 tahun,” katanya.

Peraih Nobel Perdamaian ini juga tidak setuju dengan keputusan Pemerintah AS yang memasukan Kuba ke dalam daftar negara penyongkong terorisme, yang mana dalam sejarahnya Kuba tidak pernah melakukan invasi ke negara mana pun.

“Dengan rasa kecewa kami mengetahui keputusan Pemerintah AS yang memasukkan Kuba ke dalam daftar AS sebagai negara yang mensponsori terorisme. Timor-Leste tidak dapat menyetujui tindakan sepihak dan sewenang-wenang yang hanya akan semakin menghukum dan memiskinkan sebuah negara kecil di Amerika Latin,” ungkap Ramos-Horta dan menegaskan, “Kuba tidak pernah menginvasi negara lain, dan merupakan mitra internasional yang kuat dalam menyediakan layanan kemanusiaan dan medis sepanjang waktu di mana pun di dunia. Sanksi terhadap Kuba jelas-jelas tidak adil.”

Sebaliknya, Kuba menurut Ramos-Horta, telah berkontribusi banyak dalam misi kemanusian, terutama saat masa pandemic COVID-19.

“Warga Kuba yang dikerahkan ke luar negeri selama beberapa dekade terdiri dari puluhan ribu dokter yang telah menyelamatkan jutaan nyawa di Afrika, Amerika Latin, dan Asia. Belakangan ini, dokter Kuba terlihat di Eropa memberikan bantuan penting selama masa terburuk pandemi Covid-19,” Ramos-Horta bersaksi.

Bahkan, Kuba juga berkontribusi dalam membantu mengembangkan sumber daya manusia di Timor-Leste di sector kesehatan dengan mendidik para pelajar Timor-Leste yang kini telah menjadi dokter.

“Warga Kuba telah melatih ribuan dokter muda dari seluruh dunia. Timor-Leste memiliki 20 dokter nasional pada tahun 2002. Dengan bantuan Kuba yang melimpah saat ini, kami memiliki lebih dari 1.200 dokter.” Jumlah ini ditambah dengan para profesional medis Kuba, termasuk spesialis, yang bekerja di rumah sakit di seluruh negeri.

Surat resmi Presiden Ramos-Horta ini juga ditanggapi positif oleh Menteri Luar Negeri Kuba, Bruno Rodriguez dan berterima kasih atas dukungan Presiden Timor-Leste ini dalam hal ini.

“Kami menghargai pernyataan @JoseRamosHorta1 baru-baru ini, Presiden Timor Leste dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, yang menentang dimasukkannya #Kuba dalam daftar palsu negara-negara yang diduga mensponsori terorisme dan mendukung pencabutan blokade kriminal AS terhadap rakyat kami,” tulis Bruno Rodriguez dalam twitter-nya.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!