Timor-Leste Dukung Pemerintahan Sementara Bangladesh Pimpinan Muhammad Yunus

DILI, www.news-viptv.com – Untuk membangun kembali Bangladesh yang jatuh dalam krisis politik dan ekonomi, usai pengunduran diri Perdana Menteri, Sheikh Hasina, Presiden Timor-Leste, Jose Ramos-Horta memberikan dukungannya kepada Peraih Nobel Ekonomia, Prof. Muhammad Yunus dalam memimpin pemerintahan sementara Bangladesh.

Dukungan Timor-Leste ini disampaikan Prof. Muhammad Yunus saat menerima kunjungan perdana Presiden Ramos-Horta selama 4 hari, terhitung 14-17 Desember 2024.

“Presiden Ramos-Horta menyatakan dukungannya terhadap upaya pemerintah sementara untuk membangun Bangladesh baru sambil mengapresiasi keterwakilan pemuda di Dewan Penasihat,” kata Prof. Muhammad Yunus, Kepala Penasehat yang juga menjabat sebagai Perdana Menteri Sementara Bangladesh.

Presiden Timor Timur José Ramos-Horta melakukan kunjungan resmi ke Bangladesh atas undangan Kepala Penasihat Profesor Muhammad Yunus.

Kunjungan tersebut memiliki makna sejarah mengingat ini adalah kunjungan resmi pertama yang pernah dilakukan oleh kepala negara mana pun dari Timor Leste, kata Kementerian Luar Negeri.

Pertemuan resmi tersebut dimulai Minggu (15/12/2024) pagi dengan sambutan dari Penasihat Luar Negeri Duta Besar Md Touhid Hossain kepada presiden.

Bangladesh dan Timor Leste telah sepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi, kata kementerian luar negeri.

Kedua pemimpin negara ini menekankan peningkatan hubungan perdagangan dan ekonomi, dan mengakui potensi pertumbuhan perdagangan bilateral.

Mereka juga mendiskusikan kerja sama untuk berkolaborasi dalam inisiatif kredit mikro dan bisnis sosial.

Kedua pemimpin mengakui pentingnya menyelesaikan Perjanjian Layanan Udara antara kedua negara sahabat.

Mereka juga menyadari pentingnya kerja sama di bidang UKM, layanan kesehatan, farmasi, pendidikan, peningkatan kapasitas, ketenagakerjaan, TIK, dan manajemen bencana.

Prof Yunus ini juga meminta Presiden Ramos-Horta untuk mempertimbangkan pemberian izin tinggal permanen bagi para ekspatriat asal Bangladesh yang sudah lama tinggal di sana.

Pihak Timor-Leste menjamin dukungannya terhadap upaya Bangladesh untuk menjadi Mitra Dialog Sektoral ASEAN setelah menjadi anggota penuh.

Prof Yunus meminta presiden untuk mendukung Bangladesh dalam isu repatriasi warga negara Myanmar yang terpaksa mengungsi di forum Asean demi repatriasi mereka yang aman, sukarela dan berkelanjutan.

Presiden Ramos-Horta menyatakan dukungan kuatnya terhadap penyelesaian dini krisis yang berkepanjangan ini.

Penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Pembentukan Mekanisme Konsultasi Bilateral (BCM) dan Perjanjian Pengecualian Persyaratan Visa bagi pemegang paspor Diplomatik dan Pejabat atau Dinas yang dilanjutkan dengan pembicaraan tingkat delegasi.

Setelah upacara penandatanganan MoU, kedua pemimpin tampil di hadapan media untuk membahas hasil pertemuan mereka dan kemungkinan langkah ke depan untuk memperkuat hubungan bilateral.

Dua Peraih Nobel Perdamaian juga menggarisbawahi perlunya perdamaian dan stabilitas global; dan mendesak komunitas internasional untuk mengambil tindakan untuk menyelesaikan konflik yang sedang berlangsung di berbagai wilayah.