DILI, www.news-viptv.com – Meski sebagai negara baru di Kawasan Asia Tenggara, Timor-Leste akan membuka Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
Rencana Timor-Leste membuka Kedubes-nya di Abu Dhabi sebagai bukti nyata keseriusan negara anggota baru ASEAN ini yang dinyatakan langsung oleh Presiden Jose Ramos Horta dalam kunjungannya ke negeri anggota Teluk Persia tersebut (UEA, red).
Dalam pertemuannya dengan Presiden UEA, Sheikh Mohamed bin Zayet Al Nahyan, Presiden Ramos-Horta membahas tentang bidang kerjasama yang dapat dilakukan kedua negara, diantaranya hubungan diplomatic, ekonomi, perdagadan, investasi dan perubahan iklim.
“Timor-Leste memiliki hubungan persahabatan dengan UEA, tetapi tidak ada perjanjian resmi dengan Timor-Leste. Sekarang saya mulai membuka pintu bagi mereka untuk meningkatkan kerja sama dengan Timor-Leste,” jelas Presiden Horta usai bertemu Presiden UEA, di Istana Qasr Al Shati, Abu Dhabi, Jumat (13/10/2023).
Dalam siaran pers yang diterima redaksi, Presiden Horta menegaskan, “Timor membutuhkan infrastruktur hotel bintang lima karena kita bergabung dengan ASEAN, kita akan membutuhkan pelabuhan, dan kita akan memiliki banyak pertemuan, termasuk pusat konvensi, jadi investasi ini penting,” kata Presiden Horta.
Menanggapi kerjasama infrastruktur, UEA siap berinvestasi dalam wujud UEA dapat memberikan pinjaman dana bagi Timor-Leste, serta melakukan Investasi Publik-Swasta.
“Selain investasi di bidang Infrastruktur, UEA juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung energi terbarukan untuk membantu meminimalkan biaya operasional dalam elektrifikasi saat ini,” tulis siaran pers ini.
Presiden Horta juga menyampaikan permintaannya terkait pembangunan rumah bagi para mahasiswa untuk memudahkan tempat tinggal selama berada di Ibu Kota Dili dalam pendidikannya, dimana para mahasiswa mengalami kesulitan keuangan dalam membayar tempat tinggal (kost, red) karena biaya sewa yang tinggi dan kondisi yang minimal.
Presentasi ini diapresiasi dan disetujui oleh Presiden UEA, Sheikh Mohamed bin Zayet Al Nahyan, dan Timor Leste akan mengidentifikasi lahan dan akan memformalkannya untuk melaksanakan rencana-rencana ini.
Kepala Negara Horta juga menambahkan bahwa “UEA juga dapat berinvestasi di sektor peternakan, terutama rusa untuk ekspor, serta kopi untuk pembangunan pertanian,” kata Presiden Horta.
“Semua investasi membutuhkan kondisi, terutama undang-undang untuk melindungi investasi yang telah diadopsi oleh banyak negara, dan pajak berganda serta pengadilan arbitrase,” Presiden Horta menegaskan untuk menyoroti kriteria yang dicari UEA saat melakukan investasi di Timor Leste.
Kantor Berita UEA, WAM juga melaporkan kedua belah pihak menyatakan minat mereka yang besar dalam mempercepat pengembangan hubungan bilateral dan mencapai pembangunan berkelanjutan serta kesejahteraan bagi masyarakat mereka.
Pertemuan tersebut juga membahas pentingnya Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP28), yang akan diselenggarakan oleh UEA pada akhir tahun ini. Dalam hal ini, mereka menggarisbawahi pentingnya aksi iklim global dan mengidentifikasi solusi praktis untuk mengatasi perubahan iklim.
Selain itu, kedua kepala negara ini juga bertukar pandangan mengenai beberapa perkembangan regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama. Mereka menekankan pentingnya memajukan nilai-nilai toleransi, hidup berdampingan, kerja sama, dan persaudaraan manusia, serta menegaskan perlunya upaya internasional bersama untuk menjamin perdamaian, stabilitas, dan pembangunan secara regional dan global guna membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.
Dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh Yang Mulia Syeikh Mansour bin Zayed Al Nahyan, Wakil Presiden, Wakil Perdana Menteri dan Ketua Pengadilan Kepresidenan; Yang Mulia Syekh Khaled bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota Abu Dhabi; Yang Mulia Syeikh Hamdan bin Zayed Al Nahyan, Wakil Penguasa di Wilayah Al Dhafra; H.H. Sheikh Theyab bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan sebagai Ketua Kantor Urusan Pembangunan dan Keluarga Syuhada di Pengadilan Presiden; Ahmed Ali Al Sayegh, Menteri Negara; dan delegasi yang mendampingi Presiden Timor-Leste termasuk sejumlah menteri dan pejabat senior.